Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan SPELING di Kecamatan Ngablak

Dalam rangka mendukung program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kecamatan Ngablak menggelar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Layanan Dokter Spesialis Keliling (SPELING) pada hari Selasa tanggal 10 Juni 2025 di Aula Puskesmas Ngablak.

SPELING merupakan program inovatif dari Gubernur Jawa Tengah Bapak Ahmad Luthfi yang bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan spesialistik kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil atau dengan keterbatasan fasilitas layanan dokter spesialis. Program ini secara resmi dicanangkan melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 400.7/0004246 Tahun 2025 tentang Dukungan terhadap Program Gubernur Jawa Tengah “Layanan Dokter Spesialis Keliling (SPELING)”. Program ini mendorong keterlibatan aktif rumah sakit, puskesmas, dan pemerintah daerah untuk menyediakan pelayanan kesehatan spesialis secara bergilir di berbagai wilayah. Jenis layanan SPELING terdiri dari Skrining IVA, Pemeriksaan Sadanis dan Kolposkopi; Sputum/dahak, Tes Cepat Monokuler (TCM)/foto rontgent, Mantoux; ANC dengan Ultrasonografi (USG); Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) yaitu Hipertensi, Diabetes Melitus, Jantung, Kolesterol, Indera; dan Stress Analyzer/Bionic Health Scanner (Khusus Kesehatan Jiwa).

Dalam pelaksanaan SPELING, layanan TB Paru akan mendapatkan dukungan penuh dari dokter spesialis paru dari Balkesmas Magelang. Sementara layanan kesehatan jiwa akan dibantu oleh dokter spesialis dari RSJ Arif Zainudin Surakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkompimcam Ngablak, Tim Puskesmas Ngablak, serta perwakilan lima desa sasaran. Turut hadir sebagai narasumber yakni Bapak Darsiwan, SKM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Dan dr. Dhani selaku pimpinan pelaksana kegiatan beserta rekan-rekan tim medis dari RS N21 Gemilang.

Dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas sejumlah persiapan penting. Di antaranya penyusunan jadwal kegiatan SPELING di lima desa di wilayah Kecamatan Ngablak, persiapan kegiatan skrining oleh Puskesmas Ngablak, serta kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana di tingkat desa, baik untuk kegiatan skrining maupun pelayanan spesialis keliling.

Adapun hasil rapat menyepakati bahwa kegiatan skrining oleh puskesmas akan dilaksanakan 7 hingga 14 hari sebelum pelaksanaan SPELING, dengan melibatkan kader kesehatan dari masing-masing desa. Hasil skrining tersebut akan dilaporkan kepada RS N21 Gemilang untuk kemudian digunakan sebagai data dasar pelayanan.

Rapat ini mendapat saran dan masukan dari berbagai pihak yang menjadi bahan diskusi. Seperti desa sasaran dengan jumlah peserta terbatas dapat menambahkan peserta dari desa sekitarnya, peserta skrining diharapkan merupakan suspect baru, bukan pasien yang sedang menjalani pengobatan aktif, serta kecamatan dan desa menyatakan komitmen untuk menyukseskan kegiatan skrining dan SPELING sesuai jadwal yang akan disepakati bersama.

Rapat ditutup dengan penegasan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi antar instansi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh warga masyarakat. Pernyataan ini sesuai dengan semangat pelayanan jemput bola yang diusung dalam program SPELING Gubernur Jawa Tengah.

Seleksi Paparan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025.

Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang melalui Bidang SDK memfasilitasi dan mendampingi peserta Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan untuk mengikuti kegiatan seleksi paparan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Seleksi Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis Teladan adalah proses pemilihan tenaga medis dan tenaga kesehatan yang memiliki kinerja dan pengabdian luar biasa, inovasi, serta tanggap darurat dalam bidang kesehatan. Seleksi ini bertujuan untuk mengapresiasi dan memotivasi tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam rangka Penilaian Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, dilaksanakan seleksi paparan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah lulus seleksi administrasi berkas.

Kegiatan Seleksi Paparan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan dilaksanakan pada Rabu, 11 Juni 2025 s.d. Kamis, 12 Juni 2025 melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Magelang berhasil meloloskan 3 peserta (1 tenaga medis dan 2 tenaga kesehatan) untuk mengikuti seleksi paparan pada kategori tenaga medis dan tenaga kesehatan puskesmas. Peserta dari Kabupaten Magelang dalam kategori tenaga medis pengabdian tanpa batas atas nama dr. Nina Tiwi Handayani (Puskesmas Grabag 2), kategori tenaga kesehatan pengabdian tanpa batas atas nama Rochyani Lestari, A.Md (Puskesmas Borobudur), dan kategori tenaga kesehatan inovatif atas nama Sri Ratnani Khasanah, S.Kep.,Ners (Puskesmas Mungkid). Inovasi yang dilakukan adalah Komitmen Peduli Kesehatan Jiwa ben Masyarakat Aman Tentram Bahagia “Kopi Siji ben Manteb”.

Bupati Magelang, Bapak Grengseng Pamudji, mengapresiasi dan mendukung penuh peserta tenaga medis dan tenaga kesehatan dari Kabupaten Magelang. Beliau mengajak untuk menjaga komitmen pelayanan kesehatan yang berkeadilan, lebih manusiawi, dan dekat dengan masyarakat yang membutuhkan. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, dr. Lies Pramudiyanti, MM juga memberikan dukungan penuh kepada para peserta.

Kegiatan seleksi paparan diawali dengan Pembukaan oleh Bapak Heri Purnomo, SKM., M.Kes. Kegiatan dilanjutkan dengan Pengantar Seleksi Paparan Tenaga Medis Dan Tenaga Kesehatan Teladan 2025 oleh Subkoor SDMK Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Peserta selanjutnya memasuki breakout room untuk mengikuti seleksi paparan bersama dengan tim. Kegiatan seleksi paparan ini dilakukan dalam rangka Penilaian Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Jawa Tengah. Peserta dari Kabupaten Magelang telah melaksanakan seleksi paparan melalui zoom meeting dengan memaparkan materi presentasi dan mengikuti interview/ wawancara. Setelah dilaksanakan seleksi paparan tersebut, peserta dapat menunggu hasil pengumuman untuk ketahap selanjutnya.

Kabupaten Magelang Mendapatkan Penghargaan Pengelolaan Vaksin melalui Penerapan Aplikasi Sistem Monitoring Logistik Imunisasi secara Elektronik (SMILE) Tahun 2024

SMILE adalah inovasi aplikasi manajemen rantai pasokan dan rantai dingin Vaksin dan logistik secara realtime. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota untuk monitoring evaluasi pada seluruh entitas sehingga lebih meningkatkan kualitas data stok vaksin dan logistik pada masing-masing entitas. Selain itu, entitas seperti Puskesmas dan Rumah Sakit dapat menggunakan Aplikasi SMILE ini untuk memantau stok yang ada di entitas dan mengetahui konsumsi penggunaan vaksin dan logistik di masing-masing entitas.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Pameran Health Innovation Festival pada tanggal 7 – 9 November 2024 yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang diundang untuk hadir pada acara tersebut Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi, komitmen, dan upaya yang telah dilakukan dalam pengelolaan vaksin dan logistik vaksin. Kategori Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Regional 1 Penghargaan Pengelolaan Vaksin melalui Penerapan Aplikasi Sistem Monitoring Logistik Imunisasi secara Elektronik (SMILE) Tahun 2024.

Monev KKN Tematik Oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Sosialisasi Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa (TPKJM) Tingkat Kecamatan

Kesehatan jiwa sangat penting bagi masyarakat karena memengaruhi kualitas hidup, hubungan sosial, produktivitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan. Peran lintas sektor dalam  membangun kesehatan jiwa masyarakat sangat penting, diperlukan dukungan dan kontribusi dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tentunya pondasi  faskes yang kuat. Kabupaten Magelang sudah membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa (TPKJM) Tingkat Kabupaten yang melibatkan peran lintas sektor baik dari instansi pemerintah maupun dari perwakilan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai perpanjangan tangan dari TPKJM Tingkat Kabupaten maka perlu dibentuk TPKJM Tingkat Kecamatan, agar nantinya dua puluh satu kecamatan di Kabupaten Magelang dapat lebih optimal dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat di wilayahnya.

Pertemuan Sosialisasi Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa (TPKJM) Tingkat Kecamatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Februari 2025 di Ruang Rapat Bhina Karya Kompleks Setda Kabupaten Magelang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggerakkan seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang agar dapat membentuk TPKJM Tingkat Kecamatan yang diresmikan dengan adanya Surat Keputusan (SK) Camat. Pembentukan TPKJM Tingkat Kecamatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam menanggulangi masalah dan isu kesehatan jiwa dengan melibatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor.

Pertemuan Sosialiasi ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Bapak dr. Oktora Kunto Edhy, MM. Kemudian dilanjutkan dengan materi pertama yang disampaikan oleh narasumber dari Universitas Muhammadiyah Magelang yaitu Ibu Ns. Sambodo Sriadi Pinilih, M. Kep, Sp. Kep.J dan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) yaitu Ibu Tri Mufidah Nastiti. Undangan yang hadir pada Pertemuan Sosialisasi Pembentukan TPKJM Tingkat Kecamatan ini berasal dari internal Dinas Kesehatan seperti Kepala Bidang di Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Magelang, maupun eksternal antara lain Kodim 0705/Magelang, Polresta Magelang, Bappeda dan Litbangda, Bagian Kesra Setda, Dinas Sosial PPKB PPPA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemenag, BAZNAS,  TP PKK, Bank Bapas 69 Magelang, Camat se-Kabupaten Magelang, Fatayat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, dan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia.

Pertemuan Koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor, dan Fasyankes Swasta dalam Program Imunisasi dalam Penjangkauan Anak Dosis Nol dan Monitoring Pelaksanaan Imunisasi di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah

Cakupan PCV2 dan PCV3 Kabupaten Magelang pada Triwulan 1 2025 berturut-turut adalah 7,2% dan 10,7%, dan cakupan RV3 sebesar 5,8%. Berdasarkan diskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan imunisasi rutin & antigen baru diantaranya keterbatasan stok vaksin serta koordinasi lintas program dan lintas sektor yang belum optimal. Keterbatasan stok vaksin DPT menyebabkan masyarakat menunda datang ke layanan untuk mendapatkan imunisasi sehingga pemberian imunisasi PCV dan RV yang dijadwalkan bersamaan juga tertunda. Selain itu, pelibatan lintas sektor di tingkat kabupaten maupun kecamatan dalam penyebaran informasi terkait imunisasi juga belum optimal.
Disamping itu, Pada TW1 tahun 2025 cakupan DPT1 di Kabupaten Magelang sebesar 12,5% dan tidak terjadi penurunan jumlah anak zero dose tahun 2023 sebesar 1.533 menjadi 1.572 anak di tahun 2024. Tantangannya adalah terdapat masyarakat yang mengakses layanan imunisasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta seperti rumah sakit, klinik, dan praktik bidan mandiri, dimana pelaporan dari fasyankes swasta masih belum sepenuhnya terkoordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Ditambah lagi, lokasi Kota Magelang yang berada di tengah Kab. Magelang membuat masyarakat dari kedua wilayah tersebut mengakses layanan imunisasi secara lintas kabupaten/kota. Namun, belum ada koordinasi antara kabupaten & kota Magelang terkait pelaporan dan pemenuhan logistik imunisasi.
Berdasarkan hal tersebut, CHAI akan memfasilitasi pertemuan koordinasi antara lintas program, lintas sektor, dan fasyankes swasta dalam mendukung pelaksanaan imunisasi rutin dan antigen baru di Kab. Magelang. Pada pertemuan ini Kota Magelang akan diundang untuk berkoordinasi terkait pencatatan, pelaporan, dan pemenuhan logistik vaksin. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun komitmen bersama serta rumusan alur koordinasi & kolaborsi yang lebih efektif dengan lintas program, lintas sektor, dan fasyankes swasta juga dengan Kota Magelang

Tujuan :
a. Mengidentifikasi sasaran imunisasi yang mengakses fasyankes swasta melalui penguatan jejaring dan peningkatan komitmen koordinasi dalam pelaksanaan program imunisasi.
b. Menyepakati alur koordinasi pendataan sasaran, logistik serta pencatatan dan pelaporan imunisasi antara fasyankes swasta dengan dinas kesehatan Kab. Magelang termasuk dengan Dinas Kesehatan Kota Magelang.

Hari/Tanggal : Selasa/ Rabu, 29 – 30 April 2025
Peserta :
Tim Surveilans Imunsiasi Dinkes Kab Magelang
Tim Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes Kab Magelang
Tim Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Kab Magelang
Dinas Kesehatan Kota Magelang
Organisasi Profesi : IDI, IDAI, IBI
Organisasi : ARSADA, ASKLIN, PFKI
Koordinatr Imunisasi Puskesmas
Faskes lainnya : RS, PMB, dan Klinik Swasta yang melayani Imunisasi

Pertemuan Koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor, dan Fasyankes Swasta dalam Program Imunisasi untuk Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi di Kabupaten Magelang

Pada tahun 2025, cakupan imunisasi di Indonesia belum mencapai target baik untuk antigen maupun imunisasi rutin lainnya. Provinsi Jawa Tengah sebagai wilayah dukungan CHAI juga memiliki situasi serupa, dengan cakupan kumulatif Triwulan 1 berdasarkan ASIK RV: RV1 5,9%, RV2 5,6%, RV3 5,7%, serta PCV: PCV1 8%, PCV2 9,5%, PCV3 11,1%, dan DPT Hb-Hib1 8%. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah memiliki anak zero dose sebesar 20.894 anak, meningkat signifikan di tahun 2024 sebesar 40.863. .
Cakupan PCV2 dan PCV3 Kabupaten Magelang pada Triwulan 1 2025 berturut-turut adalah 7,2% dan 10,7%, dan cakupan RV3 sebesar 5,8%. Berdasarkan diskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan imunisasi rutin & antigen baru diantaranya keterbatasan stok vaksin serta koordinasi lintas program dan lintas sektor yang belum optimal. Keterbatasan stok vaksin DPT menyebabkan masyarakat menunda datang ke layanan untuk mendapatkan imunisasi sehingga pemberian imunisasi PCV dan RV yang dijadwalkan bersamaan juga tertunda. Selain itu, pelibatan lintas sektor di tingkat kabupaten maupun kecamatan dalam penyebaran informasi terkait imunisasi juga belum optimal.
Pada tahun 2025, cakupan imunisasi di Indonesia belum mencapai target baik untuk antigen maupun imunisasi rutin lainnya. Provinsi Jawa Tengah sebagai wilayah dukungan CHAI juga memiliki situasi serupa, dengan cakupan kumulatif Triwulan 1 berdasarkan ASIK RV: RV1 5,9%, RV2 5,6%, RV3 5,7%, serta PCV: PCV1 8%, PCV2 9,5%, PCV3 11,1%, dan DPT Hb-Hib1 8%. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah memiliki anak zero dose sebesar 20.894 anak, meningkat signifikan di tahun 2024 sebesar 40.863. .
Cakupan PCV2 dan PCV3 Kabupaten Magelang pada Triwulan 1 2025 berturut-turut adalah 7,2% dan 10,7%, dan cakupan RV3 sebesar 5,8%. Berdasarkan diskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan imunisasi rutin & antigen baru diantaranya keterbatasan stok vaksin serta koordinasi lintas program dan lintas sektor yang belum optimal. Keterbatasan stok vaksin DPT menyebabkan masyarakat menunda datang ke layanan untuk mendapatkan imunisasi sehingga pemberian imunisasi PCV dan RV yang dijadwalkan bersamaan juga tertunda. Selain itu, pelibatan lintas sektor di tingkat kabupaten maupun kecamatan dalam penyebaran informasi terkait imunisasi juga belum optimal.
Disamping itu, Pada TW1 tahun 2025 cakupan DPT1 di Kabupaten Magelang sebesar 12,5% dan tidak terjadi penurunan jumlah anak zero dose tahun 2023 sebesar 1.533 menjadi 1.572 anak di tahun 2024. Tantangannya adalah terdapat masyarakat yang mengakses layanan imunisasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta seperti rumah sakit, klinik, dan praktik bidan mandiri, dimana pelaporan dari fasyankes swasta masih belum sepenuhnya terkoordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

Tujuan :
a. Memfasilitasi penguatan koordinasi antara program imunisasi dengan lintas program dan lintas sektor dalam penguatan program imunisasi melalui pencegahan pneumonia dan diare pada anak.
b. Mengidentifikasi peran dan dukungan dari lintas sektor dan lintas program terkait optimalisasi program imunisasi secara umum, dan imunisasi PCV dan RV secara khusus sebagai upaya pencegahan pneumonia dan diare terintegrasi.

Hari/Tanggal : Senin, 28 April 2025
Peserta :
Tim Surveilans Imunsiasi
Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Tim Promosi Kesehatan
Tim Kesehatan Ibu Anak
TP-PKK Kab Magelang
Diskominfo
Dispermades
RSUD Muntilan
RSUD Merah Putih
RSUD Bukit Menoreh
RSUD Candi Umbul
Faskes lainnya : RS dan Klinik Swasta
Organisasi Profesi : IDI, IBI, IDAI, IAKMI, PPNI

Lokakarya Penyusunan Mikroplanning & Perencanaan Kegiatan dan Anggaran Penurunan Zero Dose di tingkat Puskesmas di Kabupaten Magelang tahun 2025

Berdasarkan data administrasi (laporan akhir capaian Kementerian Kesehatan) pada tahun 2023, terdapat 372.965 anak dengan status zero dose di Indonesia. Pemerintah menargetkan penurunan sebesar 15% dari angka tersebut pada akhir tahun 2024, namun, dari data administrasi pada akhir tahun 2024 justru didapatkan peningkatan signifikan jumlah anak zero dose menjadi 973.378 anak. Peningkatan ini juga terjadi di Provinsi Jawa Tengah, dari 11.426 anak zero dose pada tahun 2023 menjadi 40.863 anak pada tahun 2024.
Sementara itu di tingkat Kabupaten/Kota, didapatkan Kabupaten Magelang dengan angka zero dose yang tinggi di Jawa Tengah, dengan 13.492 anak di tahun 2024 (ASIK s.d. 3 Maret 2025), seperti yang tertera pada grafik di bawah ini. Oleh karena itu, tingginya angka zero dose ini menunjukkan urgensi perencanaan kegiatan program imunisasi yang komprehensif dan berbasis bukti.
Berdasarkan kegiatan karakterisasi dan kategorisasi wilayah dengan zero dose yang dilakukan pada Oktober 2024 lalu, disimpulkan bahwa Kabupaten Magelang memiliki kawasan perkotaan dengan mobilitas yang tinggi, pedesaan dengan kelompok penolakan imunisasi, dan pegunungan dengan keterbatasan akses layanan imunisasi. Menghadapi keragaman tantangan tersebut, penting bagi setiap puskesmas untuk melaksanakan perencanaan imunisasi dengan matang melalui penyusunan mikroplanning rutin yang komprehensif hingga level kecamatan di wilayah kerjanya. Langkah ini tidak hanya akan memaksimalkan upaya penurunan angka zero dose, tetapi juga membantu agar cakupan imunisasi rutin dapat meningkat dan merata.
Setelah menyusun mikroplanning imunisasi rutin, langkah berikutnya adalah merancang strategi kegiatan dan pembiayaan untuk memperoleh gambaran kebutuhan anggaran yang berbasis bukti di tingkat Puskesmas. Pendampingan teknis oleh CHAI pada tahun 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar kabupaten/kota masih sangat bergantung pada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan program imunisasi. Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 65 tahun 2024, terdapat variasi kapasitas fiskal daerah, misalnya Kabupaten Magelang dengan rasio 0,993 (kategori rendah). Oleh karena itu, penting bagi daerah untuk menyusun rencana kegiatan yang strategis serta mengoptimalkan berbagai sumber pembiayaan lokal seperti APBD, BLUD Puskesmas, dan Dana Desa guna mendukung keberlanjutan program imunisasi.
Melalui pendekatan ini, diharapkan setiap Puskesmas dapat mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan kegiatan prioritas, dan mengalokasikan sumber-sumber anggaran yang tersedia untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan menjangkau anak-anak zero dose sesuai dengan karakteristik wilayah kerja mereka.

Tujuan
• Melakukan analisis situasi dan penetapan kegiatan prioritas untuk mendukung perencanaan imunisasi rutin, imunisasi kejar, dan upaya penjangkauan anak zero dose di tingkat Puskesmas dan Kabupaten Magelang.
• Meningkatkan kapasitas pengelola program imunisasi di tingkat Puskesmas di Kabupaten Magelang dalam penyusunan mikroplanning imunisasi.
• Menghitung kebutuhan biaya untuk kegiatan penjangkauan anak zero dose, termasuk perluasan dari kegiatan yang sudah ada.
• Menghasilkan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Imunisasi tahun 2026 serta memetakan sumber pendanaan yang mencakup rencana kegiatan untuk program imunisasi, termasuk penjangkauan anak zero dose di wilayah kerja Puskesmas.

Hari/ Tanggal Pelaksanaan : 14-16 Mei 2025
Peserta :
Tim Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan
Sub Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan
Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan
Kepala Puskesmas/ Ka Tata Usaha
Bendahara BOK Puskesmas
Koordinator Imunisasi Puskesmas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Bappeda

Rapat Tim Produsen Data Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

Tim Produsen Data Dinas Kesehatan Kab. Magelang yang terdiri dari sekretariat dan semua bidang yang menghasilkan data berdasarkan kewenangan sesuai dengan ketentuan perundangan yan gberlaku. Tim Produsen Data Dinkes Kab Magelang terbentuk melalui SK Kepala Dinas KesehatanNomor 180.186/014/KEP/05/2025 tanggal 13 Januari 2025 tentang Tim Produsen Data Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Guna Mendukung Penyelenggaraan Satu Data KabupatenMagelang. Pada hari Senin, 2 Juni 2025 dilaksanakan rapat Tim Produsen Data Dinkes yang dipimpin oleh Ibu Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, dr. Lies Pramudiyanti, MM yang dihadiri oleh Tim Produsen Data Dinkes sebanyak dua puluh orang bertempat di Ruang Rapat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Dalam rapat tersebut Ibu Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang meminta Tim Produsen Data Dinkes Kab Magelang untuk melakukan pembaruan isi website resmi Dinas Kesehatan dengan alamat https://dinkes.magelangkab.go.id. Dalam arahannya, Ibu Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang juga meminta agar SOP pendokumentasian informasi melalui website disusun atau diperbarui disesuaikan dengan keberadaan Tim Produsen Data Dinkes serta memberikan arahan agar kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat maupun bidang-bidang di lingkungan Dinas Kesehatan KabupatenMagelang dapat diunggah ke dalam website tersebut dengan tujuan agar masyarakat Kabupaten Magelang mengetahui isu terkini seputar kesehatan.

Refresing Kader Posyandu PKM Ngablak

Kader posyandu adalah seseorang yang dengan sukarela membantu semua pelaksanaan kegiatan di Posyandu.Kader merupakan barisan terdepan untuk memberikan informasi tentang kondisi masyarakat di sekitarlingkungannya, untuk kemudian disampaikan kepada bidan desa untuk ditindak lanjuti ketingkat selanjutnya.Karena pentingnya peran kader posyandu bagi kelancaran program–program kesehatan, maka diperlukan bimbingan dan pelatihan kepada kader kesehatan secara rutin dan intensif. Misalnya dengan diadakan kegiatan refreshing kader posyandu.Didalam kegiatan tersebut, para kader diberikan materi–materi tentang kesehatan, terutama yang berkaitan langsung dengan tugas kader yaitu tentang kegiatan posyandu itu sendiri, tumbuh kembang balita serta kesehatan ibu dan anak. Selain itu juga diberikan materi tentang penyakit–penyakit yang biasa terjadi di lapangan, meliputi gejala serta prosedur penatalaksanaan jika menemukan suatu kasus penyakit di daerahnya.

Read more