Pertemuan Koordinasi Program Imunisasi

Pada tanggal 1 Agustus 2025 dilaksanakan Pertemuan Koordinasi Program Imunisasi oleh Dinas Kesehatan Kab. Magelang dengan Koordinator Imunisasi di 29 Puskesmas sebagai upaya dalam Penjangkauan anak Zero Dose Imunisasi, Drop Out Imunisasi, Persiapan Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI).

Cakupan imunisasi DPT1 di Kabupaten Magelang (68%) tahun 2024 belum mencapai target berdasarkan laporan pada Aplikasi Satu Sehat, dengan jumlah anak zero dose sebanyak 1.572 di Kabupaten Magelang. Sampai dengan bulan Mei 2025, jumlah anak yang belum mendapatkan DPT1 di Kabupaten Magelang adalah 6.122 anak yang bila tidak diintervensi akan menjadi zero dose tahun 2025. Kegiatan Identifikasi Anak Zero Dose melalui Survei Cepat Komunitas (SCK) dan Koordinasi Lintas Sektor dalam Penjangkauan Anak Zero Dose di Kabupaten telah dilaksanakan bersama dengan Organisasi Non Pemerintah CHAI sebagai upaya strategis untuk memastikan tidak ada anak yang terlewat dari layanan imunisasi.

BIAS yang dilaksanakan setiap tahun pada Bulan Agustus dan November merupakan layanan imunisasi yang menjadi bagian dari Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) guna peningkatan mutu pendidikan dan prestasi belajar melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah. kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan untuk melindungi Anak Sekolah dari PD3I dan Kanker Leher Rahim pada anak perempuan kelas 5 SD, 6 SD dan kelas 9 yang dapat menyebabkan disabilitas dan kematian. Pemberian imunisasi pada peserta didik di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/bentuk lain yang sederajat dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Agustus untuk imunisasi Campak Rubela dan HPV serta bulan November untuk imunisasi DT dan Td. Hasil pelayanan imunisasi BIAS dicatat dan dilaporkan dengan melakukan penginputan ke dalam Aplikasi Satu Sehat dan melakukan penginputan setiap transaksi vaksin dan logistik imunisasi ke dalam aplikasi SMILE.

Saat sambutan pembukaan pertemuan, Ibu Plt Kepala Dinas Kesehatan dr. Lies Pramudiyanti, M.M mengharapkan dari Kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan, kader, serta unsur lintas sektor dalam menemukan, menjangkau, dan memastikan seluruh anak memperoleh haknya untuk mendapatkan imunisasi lengkap dan tepat waktu.

SPELING KINI HADIR MELAYANI KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAGELANG

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan kesehatan spesialistik bagi masyarakat di wilayah terpencil, perbatasan dan daerah yang kekurangan dokter spesialis, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menginisiasi program Layanan Dokter Spesialias Keliling (SPELING). Program ini sebagai salah satu program prioritas Gubernur Jawa Tengah, Drs. Ahmad Luthfi, SH, S.St.M.K. melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 400.7/0004246 Tahun 2025 tentang Dukungan terhadap Program Gubernur Jawa Tengah “Layanan Dokter Spesialis Keliling (SPELING)”.

SPELING merupakan program pelayanan kesehatan spesialis yang mendekat mendatangi masyarakat, sehingga masyarakat tidak harus datang ke rumah sakit. Kabupaten Magelang sangat mendukung program tersebut dengan mengerahkan dokter spesialis dari rumah sakit di Kabupaten Magelang, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Selain rumah sakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Kecamatan, Polsek, Koramil, Pemerintah Desa, kader PKK desa dan kader kesehatan di desa sangat berperan dalam memfasilitasi pelaksanaan pelayanan SPELING ini.

Sampai dengan tanggal 29 Juli 2025, Kabupaten Magelang telah melaksanakan layanan SPELING di 7 desa yaitu Desa Rejosari Kecamatan Bandongan, Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan, Desa Banyuwangi Kecamatan Bandongan, Desa Kaponan Kecamatan Pakis, Desa Banyusidi Kecamatan Pakis, Desa Sukorejo Kecamatan Tegalrejo dan Desa Candisari Kecamatan Windusari. Adapun Rumah Sakit yang telah memberikan pelayanan SPELING antara lain  RSUD Merah Putih, RSUD Candi Umbul, RSU N-21 Gemilang serta bekerjasama dengan Balkesmas Wilayah Magelang.

Antusias masyarakat sangat tinggi terhadap program SPELING ini. Sebanyak 753 orang sudah mendapatkan layanan dokter spesialis secara gratis. Layanan yang diberikan meliputi cek kesehatan gratis (CKG) oleh puskesmas, pemeriksaan poli penyakit dalam oleh dokter spesialis penyakit dalam (Sp PD), pemeriksaan ANC ibu hamil oleh dokter spesialis obgyn (Sp OG), pemeriksaan kesehatan jiwa oleh dokter spesialis kesehatan jiwa (Sp KJ), pemeriksaan poli anak oleh dokter spesialis anak (Sp A) dan pemeriksaan IVA test bagi wanita usia subur.

Dalam sambutannya Camat Pakis, Rahmat Pambudi, S.STP,MM berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan SPELING dengan baik. Kepala Desa Kaponan menyambut baik kegiatan SPELING karena dapat mendekatkan masyarakat yang membutuhkan pengobatan dokter spesialis.

“Kami merasa terbantu dengan program SPELING ini, merasa senang dan bahagia karena akses dokter spesialis bisa lebih dekat tanpa harus ke rumah sakit di kota. Semoga dengan adanya SPELING ini masyarakat bisa menjadi lebih sehat dan lebih peduli lagi dengan kesehatan”, ucap salah seorang warga penerima layanan SPELING. Program SPELING menjadi contoh baik kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sistem kesehatan yang lebih merata, membuka ruang  baik rumah sakit pemerintah maupun swasta untuk terlibat sebagai mitra pengabdian. Serta mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk menyebarluaskan informasi dan memastikan keberlanjutan partisipasi warga.

PENDAMPINGAN PENERAPAN MY VILLAGE MY HOME (MVMH) SEBAGAI MEDIA PENJANGKAUAN IMUNISASI DI POSYANDU MAWAR II DUSUN TABAKWARU DESA SOROYUDAN KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi (zero dose) cukup tinggi. Tahun 2024, terdapat 40.863 anak zero dose yang ditandai dengan belum mendapatkan imunisasi DPT 1. Cakupan imunisasi DPT1 di Kabupaten Magelang (68%) tahun 2024 belum mencapai target berdasarkan laporan ASIK, dengan jumlah anak zero dose sebanyak 1.572 di Kabupaten  Magelang. Sampai dengan bulan Mei 2025, jumlah anak yang belum mendapatkan DPT1 di Kabupaten Magelang adalah 6.122 anak yang bila tidak diintervensi akan menjadi zero dose tahun 2025. Data ini menunjukkan bahwa upaya pelaksanaan imunisasi kejar pada anak zero dose masih perlu ditingkatkan secara signifikan.

Analisa masalah telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan CHAI (Clinton Health Access Initiative) untuk memahami faktor pendukung dan penghambat kegiatan imunisasi, didapatkan bahwa terdapat kelompok masyarakat yang masih menolak imunisasi karena faktor kepercayaan dan kurangnya dukungan ayah/suami agar anak mendapatkan imunisasi. Hal lain yang mendukung terjadinya Zero Dose adalah pencatatan pelaporan yang kurang tertata rapi dari hasil layanan Desa s/d Puskesmas. Dapat diasumsikan bahwa sasaran tersebut sudah diberikan layanan imunisasi akan tetapi belu tercatat ataupun belum diberikan layanan imunisasi karena berbagai alasan sasaran. Hal ini membutuhkan sarana pencatatan pelaporan yang bagus dari level Desa s/d Puskesmas. Sebagai alat bantu pencatatan yang dapat diterapkan di Desa adalah MVMH, Kantong Imunisasi, dll.

Oleh karena itu diperlukan kegiatan Pendampingan Penerapan My Village My Home (MVMH) dalam upaya Penjangkauan Anak Zero Dose di Kabupaten sebagai upaya strategis untuk memastikan tidak ada anak yang terlewat dari layanan imunisasi. Kegiatan ini menyertakan Koordinator Imunisasi beserta Kader Kesehatan. Dan Bidan Desa di Puskesmas Tegalrejo. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan, kader, serta unsur lintas sektor dalam menemukan, menjangkau, dan memastikan seluruh anak memperoleh haknya untuk mendapatkan imunisasi lengkap dan tepat waktu.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara tatap muka dan studi lapangan pada hari Senin Tanggal 21 Juli 2025. Peserta kegiatan adalah Tim Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas Tegalrejo. Koordinator Imunisasi dan perwakilan 1 (satu) kader Kesehatan per Puskesmas, Kader Posyandu Mawar II Dusun Tabakwaru, dan Bidan Desa Puskesmas Tegalrejo, TP PKK Desa Soroyudan dan Perangkat Desa Soroyudan Kecamatan Tegalrejo. Metode kegiatan dilaksanakan melalui metode presentasi, kunjungan lapangan, studi kasus, dan diskusi.