Refresing Kader Posyandu PKM Ngablak
Kader posyandu adalah seseorang yang dengan sukarela membantu semua pelaksanaan kegiatan di Posyandu.Kader merupakan barisan terdepan untuk memberikan informasi tentang kondisi masyarakat di sekitarlingkungannya, untuk kemudian disampaikan kepada bidan desa untuk ditindak lanjuti ketingkat selanjutnya.Karena pentingnya peran kader posyandu bagi kelancaran program–program kesehatan, maka diperlukan bimbingan dan pelatihan kepada kader kesehatan secara rutin dan intensif. Misalnya dengan diadakan kegiatan refreshing kader posyandu.Didalam kegiatan tersebut, para kader diberikan materi–materi tentang kesehatan, terutama yang berkaitan langsung dengan tugas kader yaitu tentang kegiatan posyandu itu sendiri, tumbuh kembang balita serta kesehatan ibu dan anak. Selain itu juga diberikan materi tentang penyakit–penyakit yang biasa terjadi di lapangan, meliputi gejala serta prosedur penatalaksanaan jika menemukan suatu kasus penyakit di daerahnya.
Dengan diadakan refreshing kader secara rutin, diharapkan bisa menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi parakader, sehingga akan lebih tanggap dengan semua kejadian yang ada di lingkungannya. Pada kesempatan ini, Puskesmas Ngablak mengadakan refreshing kader, dengan tema Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV–AIDS.
Kegiatan yang di delenggarankan di ruang pertemuan Puskesmas Ngablak ini dihadiri oleh 32 kader posyandu dari 16 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Ngablak. Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Ngablak dr.Sari Mulyono, kemudian dilanjutkan dengan penjabaran materi Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) oleh dr.Nina Tiwi Handayani,dan sesi Tanya jawab dan diskusi yang dimoderatori oleh bidan Rita Yuniati,SST.
Tujuan dilaksanakkannya kampanye ABAT bagi kader posyandu adalah sebagai upaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS serta untuk meratakan informasi yang benar tentang HIV/AIDS kepada masyarakat di wilayahnya terutama kepada kaum muda, usia 15–24 tahun agar mereka dapat menjaga dirinya agar tidak tertular. Para kader juga diharapkan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang carapenularan HIV/AIDS, sehingga jika di wilayahnya terdapat penderita HIV/AIDS, masyarakat akan mendukung penderita untuk tetap menjalankan aktivitasnya dan tidak mengasingkannya karena sudah mendapat pemahaman apa yang dapat menularkan dan apa yang tidak.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!