Pertemuan Koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor, dan Fasyankes Swasta dalam Program Imunisasi untuk Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi di Kabupaten Magelang

Pada tahun 2025, cakupan imunisasi di Indonesia belum mencapai target baik untuk antigen maupun imunisasi rutin lainnya. Provinsi Jawa Tengah sebagai wilayah dukungan CHAI juga memiliki situasi serupa, dengan cakupan kumulatif Triwulan 1 berdasarkan ASIK RV: RV1 5,9%, RV2 5,6%, RV3 5,7%, serta PCV: PCV1 8%, PCV2 9,5%, PCV3 11,1%, dan DPT Hb-Hib1 8%. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah memiliki anak zero dose sebesar 20.894 anak, meningkat signifikan di tahun 2024 sebesar 40.863. .
Cakupan PCV2 dan PCV3 Kabupaten Magelang pada Triwulan 1 2025 berturut-turut adalah 7,2% dan 10,7%, dan cakupan RV3 sebesar 5,8%. Berdasarkan diskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan imunisasi rutin & antigen baru diantaranya keterbatasan stok vaksin serta koordinasi lintas program dan lintas sektor yang belum optimal. Keterbatasan stok vaksin DPT menyebabkan masyarakat menunda datang ke layanan untuk mendapatkan imunisasi sehingga pemberian imunisasi PCV dan RV yang dijadwalkan bersamaan juga tertunda. Selain itu, pelibatan lintas sektor di tingkat kabupaten maupun kecamatan dalam penyebaran informasi terkait imunisasi juga belum optimal.
Pada tahun 2025, cakupan imunisasi di Indonesia belum mencapai target baik untuk antigen maupun imunisasi rutin lainnya. Provinsi Jawa Tengah sebagai wilayah dukungan CHAI juga memiliki situasi serupa, dengan cakupan kumulatif Triwulan 1 berdasarkan ASIK RV: RV1 5,9%, RV2 5,6%, RV3 5,7%, serta PCV: PCV1 8%, PCV2 9,5%, PCV3 11,1%, dan DPT Hb-Hib1 8%. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah memiliki anak zero dose sebesar 20.894 anak, meningkat signifikan di tahun 2024 sebesar 40.863. .
Cakupan PCV2 dan PCV3 Kabupaten Magelang pada Triwulan 1 2025 berturut-turut adalah 7,2% dan 10,7%, dan cakupan RV3 sebesar 5,8%. Berdasarkan diskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan imunisasi rutin & antigen baru diantaranya keterbatasan stok vaksin serta koordinasi lintas program dan lintas sektor yang belum optimal. Keterbatasan stok vaksin DPT menyebabkan masyarakat menunda datang ke layanan untuk mendapatkan imunisasi sehingga pemberian imunisasi PCV dan RV yang dijadwalkan bersamaan juga tertunda. Selain itu, pelibatan lintas sektor di tingkat kabupaten maupun kecamatan dalam penyebaran informasi terkait imunisasi juga belum optimal.
Disamping itu, Pada TW1 tahun 2025 cakupan DPT1 di Kabupaten Magelang sebesar 12,5% dan tidak terjadi penurunan jumlah anak zero dose tahun 2023 sebesar 1.533 menjadi 1.572 anak di tahun 2024. Tantangannya adalah terdapat masyarakat yang mengakses layanan imunisasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta seperti rumah sakit, klinik, dan praktik bidan mandiri, dimana pelaporan dari fasyankes swasta masih belum sepenuhnya terkoordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

Tujuan :
a. Memfasilitasi penguatan koordinasi antara program imunisasi dengan lintas program dan lintas sektor dalam penguatan program imunisasi melalui pencegahan pneumonia dan diare pada anak.
b. Mengidentifikasi peran dan dukungan dari lintas sektor dan lintas program terkait optimalisasi program imunisasi secara umum, dan imunisasi PCV dan RV secara khusus sebagai upaya pencegahan pneumonia dan diare terintegrasi.

Hari/Tanggal : Senin, 28 April 2025
Peserta :
Tim Surveilans Imunsiasi
Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Tim Promosi Kesehatan
Tim Kesehatan Ibu Anak
TP-PKK Kab Magelang
Diskominfo
Dispermades
RSUD Muntilan
RSUD Merah Putih
RSUD Bukit Menoreh
RSUD Candi Umbul
Faskes lainnya : RS dan Klinik Swasta
Organisasi Profesi : IDI, IBI, IDAI, IAKMI, PPNI

Lokakarya Penyusunan Mikroplanning & Perencanaan Kegiatan dan Anggaran Penurunan Zero Dose di tingkat Puskesmas di Kabupaten Magelang tahun 2025

Berdasarkan data administrasi (laporan akhir capaian Kementerian Kesehatan) pada tahun 2023, terdapat 372.965 anak dengan status zero dose di Indonesia. Pemerintah menargetkan penurunan sebesar 15% dari angka tersebut pada akhir tahun 2024, namun, dari data administrasi pada akhir tahun 2024 justru didapatkan peningkatan signifikan jumlah anak zero dose menjadi 973.378 anak. Peningkatan ini juga terjadi di Provinsi Jawa Tengah, dari 11.426 anak zero dose pada tahun 2023 menjadi 40.863 anak pada tahun 2024.
Sementara itu di tingkat Kabupaten/Kota, didapatkan Kabupaten Magelang dengan angka zero dose yang tinggi di Jawa Tengah, dengan 13.492 anak di tahun 2024 (ASIK s.d. 3 Maret 2025), seperti yang tertera pada grafik di bawah ini. Oleh karena itu, tingginya angka zero dose ini menunjukkan urgensi perencanaan kegiatan program imunisasi yang komprehensif dan berbasis bukti.
Berdasarkan kegiatan karakterisasi dan kategorisasi wilayah dengan zero dose yang dilakukan pada Oktober 2024 lalu, disimpulkan bahwa Kabupaten Magelang memiliki kawasan perkotaan dengan mobilitas yang tinggi, pedesaan dengan kelompok penolakan imunisasi, dan pegunungan dengan keterbatasan akses layanan imunisasi. Menghadapi keragaman tantangan tersebut, penting bagi setiap puskesmas untuk melaksanakan perencanaan imunisasi dengan matang melalui penyusunan mikroplanning rutin yang komprehensif hingga level kecamatan di wilayah kerjanya. Langkah ini tidak hanya akan memaksimalkan upaya penurunan angka zero dose, tetapi juga membantu agar cakupan imunisasi rutin dapat meningkat dan merata.
Setelah menyusun mikroplanning imunisasi rutin, langkah berikutnya adalah merancang strategi kegiatan dan pembiayaan untuk memperoleh gambaran kebutuhan anggaran yang berbasis bukti di tingkat Puskesmas. Pendampingan teknis oleh CHAI pada tahun 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar kabupaten/kota masih sangat bergantung pada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan program imunisasi. Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 65 tahun 2024, terdapat variasi kapasitas fiskal daerah, misalnya Kabupaten Magelang dengan rasio 0,993 (kategori rendah). Oleh karena itu, penting bagi daerah untuk menyusun rencana kegiatan yang strategis serta mengoptimalkan berbagai sumber pembiayaan lokal seperti APBD, BLUD Puskesmas, dan Dana Desa guna mendukung keberlanjutan program imunisasi.
Melalui pendekatan ini, diharapkan setiap Puskesmas dapat mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan kegiatan prioritas, dan mengalokasikan sumber-sumber anggaran yang tersedia untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan menjangkau anak-anak zero dose sesuai dengan karakteristik wilayah kerja mereka.

Tujuan
• Melakukan analisis situasi dan penetapan kegiatan prioritas untuk mendukung perencanaan imunisasi rutin, imunisasi kejar, dan upaya penjangkauan anak zero dose di tingkat Puskesmas dan Kabupaten Magelang.
• Meningkatkan kapasitas pengelola program imunisasi di tingkat Puskesmas di Kabupaten Magelang dalam penyusunan mikroplanning imunisasi.
• Menghitung kebutuhan biaya untuk kegiatan penjangkauan anak zero dose, termasuk perluasan dari kegiatan yang sudah ada.
• Menghasilkan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Imunisasi tahun 2026 serta memetakan sumber pendanaan yang mencakup rencana kegiatan untuk program imunisasi, termasuk penjangkauan anak zero dose di wilayah kerja Puskesmas.

Hari/ Tanggal Pelaksanaan : 14-16 Mei 2025
Peserta :
Tim Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan
Sub Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan
Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan
Kepala Puskesmas/ Ka Tata Usaha
Bendahara BOK Puskesmas
Koordinator Imunisasi Puskesmas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Bappeda

Rapat Tim Produsen Data Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

Tim Produsen Data Dinas Kesehatan Kab. Magelang yang terdiri dari sekretariat dan semua bidang yang menghasilkan data berdasarkan kewenangan sesuai dengan ketentuan perundangan yan gberlaku. Tim Produsen Data Dinkes Kab Magelang terbentuk melalui SK Kepala Dinas KesehatanNomor 180.186/014/KEP/05/2025 tanggal 13 Januari 2025 tentang Tim Produsen Data Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Guna Mendukung Penyelenggaraan Satu Data KabupatenMagelang. Pada hari Senin, 2 Juni 2025 dilaksanakan rapat Tim Produsen Data Dinkes yang dipimpin oleh Ibu Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, dr. Lies Pramudiyanti, MM yang dihadiri oleh Tim Produsen Data Dinkes sebanyak dua puluh orang bertempat di Ruang Rapat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Dalam rapat tersebut Ibu Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang meminta Tim Produsen Data Dinkes Kab Magelang untuk melakukan pembaruan isi website resmi Dinas Kesehatan dengan alamat https://dinkes.magelangkab.go.id. Dalam arahannya, Ibu Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang juga meminta agar SOP pendokumentasian informasi melalui website disusun atau diperbarui disesuaikan dengan keberadaan Tim Produsen Data Dinkes serta memberikan arahan agar kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat maupun bidang-bidang di lingkungan Dinas Kesehatan KabupatenMagelang dapat diunggah ke dalam website tersebut dengan tujuan agar masyarakat Kabupaten Magelang mengetahui isu terkini seputar kesehatan.

VISI

Magelang Aman, Nyaman, Religius, Unggul, dan Sejahtera

(Magelang Anyar Gress)

MISI

1. Mewujudkan masyarakat berpendidikan, berbudaya, berkarakter, dan berdaya saing dengan titik fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Akselerasi penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani.

3. Memajukan perekonomian daerah berbasis pada potensi lokal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan di seluruh wilayah.

5. Meningkatkan upaya pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan dan tanggap terhadap bencana. 

MOTTO

Kinerja Terbaik Seorang Karyawan ada pada Kemampuan Bekerja dalam Tim

(Kolaborasi)

MAKLUMAT PELAYANAN

Kami berjanji sanggup melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan. Apabila tidak menepati janji kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang –undangan yang berlaku